30 July 2010

Berkat Bisnis Online, Sukses Jadi Jutawan Sejak SMA



Untuk menjadi jutawan ternyata tidak harus menunggu lulus dari sekolah.Ternyata saat mudapun bila mau dan bekerja keras dapat membuat seseorang menjadi jutawan saat SMA.
Itulah kisah hsukses perempuan Cantik bernama Diane kang berasal dari Amerika Serikat. Dia baru berumur 18 tahun, Diane bersama kakaknya Maret lalu meluncurkan sebuah website MyWeboo.com. Web ini berguna untuk membantu sesama remaja mengatur laman-laman favorit, termasuk jejaring sosial, ke dalam satu wadah.

Diane pertama kali memamerkan Web ini pada waktu pameran Web 2.0 Expo di San Fransisco awal pekan ini, Dia berusaha menarik investor supaya mau menanamkan modalnya guna mengembangkan jaringan web ini.

Menurut Dia, usia, gender dan minim pengalaman tidak membuat gentar untuk mengelola sebuah perusahaan, seperti yang dikutip di harian The Wall Street Journal.

Dalam jabatan struktural, kakaknya (Steven) berposisi sebagai kepala Eksekutif sedangkan Diane adalah Direktur Pemasaran.

Keduanya dalam mendirikan web ini diberi modal ayahnya yang seorang pebisnis investasi sebesar US$100.000.

Sebenarnya bisnis internet ini bukanlah pertama kali bagi Diane, sebelumnya dia pernah mencoba bisnis Sablon kaos. Karena merasa kurang menghasilkan dia mencoba mendirikan firma konsultan pemasaran produk remaja. Namun bisnis yang satu ini membuat dia tidak bisa membagi waktu antara belajar dan bergaul. Dia akhirnya meninggalkan bisnis itu dan beralih ke bisnis internet bersama dengan kakaknya.
Ref : korananakindonesia.wordpress.com

Laptop Hasil Karya Anak Bangsa

Ternyata kehebatan dan prestasi generasi muda Indonesia sangat bisa diandalkan. Siswa SMKN 26 Rawamangun, Jakarta mampu merakit laptop mereka sendiri, dan diberi nama AdvanSMK.

Para siswa ini membeli suku cadang netbook bermerk Advan.
Mereka pun merakit komponen-komponen ini menjadi sebuah netbook yang
siap pakai. Hasil rakitan mereka diakui sudah memenuhi standar yang ada.

Ya, dengan dukungan dari pihak sekolah, mereka mampu melakukannya. "Kami puas. Kemampuan mereka bagus," ujar Account Manager Advan, Paulus Lili Padang dalam kunjungannya ke sekolah SMKN 26. Paulus
pun berharap transfer teknologi ini dapat terus dilakukan. Apalagi
kemampuan anak-anak SMK ini membuktikan, mereka pun mampu bersaing
dalam dunia internasional.?

"Awalnya kita hanya merakit 135 unit laptop 10 inchi, tapi ternyata pesananannya
banyak. Sekarang tinggal 20 unit lagi," ujar Kepala Program Teknik
Jaringan Komputer SMK N 26 Jakarta Dede Yudiati. Laptop
rakitan tersebut dibandrol seharga Rp 2,8 juta sampai dengan Rp3 juta
per unit. Namun saat ini, laptop yang dilengkapi dengan wifi dan
bluetooth tersebut baru dijual di lingkungan pendidikan saja.Dede
berharap program merakit laptop dapat membuat siswa lulusan SMKN 26
lebih siap untuk berwirausaha setelah menempuh pendidikan selama 4
tahun di sekolah yang terletak di Jl Balai Pustaka Baru I, Rawamangun,
Jakarta Timur tersebut.Berikut adalah spesifikasi dari AdvanSMK :

Monitor 10 inchi

Memori 1 GB

Prosesor 1,6 GHz

HD berkisar 160 hingga 250 GB

Dilengkapi dengan Bluetooth dan WifiPaulus
pun berharap transfer teknologi ini dapat terus dilakukan. Apalagi
kemampuan anak-anak SMK ini membuktikan, mereka pun mampu bersaing
dalam dunia internasional. "Pembelinya kebanyakan dari dunia pendidikan. Dari 135 netbook, sudah laku sekitar 115 unit," terangnya lagi.

Hasil perakitan laptop AdvanSMK yang dirakit oleh siswa-siswi TKJ SMK N 26
Jakarta sebagai bentuk Teaching Factory, telah dipercaya oleh Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sebagai Reward bagi siswa-siswi
berprestasi yang memperoleh nilai UN tertinggi di segala tingkatan :
SD, SMP, SMA, dan SMK yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak
Fauzi Bowo di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta pada hari Jum'at, 21
Mei 2010." Demikian yang tertulis dalam situs resmi SMKN 26 tersebut.

27 July 2010

Laptop Termurah di Dunia, Hanya 300 Ribuan

India telah datang dengan laptop termurah di dunia , sebuah komputer layar sentuh-perangkat yang berharga $ 35.

Sibal Kapil, Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia India minggu ini meluncurkan perangkat komputasi biaya rendah yang dirancang untuk siswa, mengatakan pihaknya telah mulai pembicaraan dengan produsen global untuk memulai produksi massal.

"Kami telah mencapai tahap (perkembangan) bahwa hari ini, motherboard, chip-nya, pengolahan, konektivitas, semuanya secara kumulatif biaya sekitar $ 35, termasuk memori, layar, semuanya," katanya dalam konferensi pers.

Dia mengatakan gadget touchscreen itu penuh sesak dengan browser Internet, PDF reader dan fasilitas konferensi video tetapi hardware yang diciptakan dengan fleksibilitas yang cukup untuk memasukkan komponen baru sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Sibal mengatakan perangkat komputasi berbasis Linux diperkirakan akan diperkenalkan kepada lembaga-lembaga pendidikan tinggi dari 2011 tetapi tujuannya adalah untuk penurunan harga lebih lanjut ke $ 20 dan akhirnya menjadi $ 10.

Perangkat ini dikembangkan oleh tim riset di lembaga utama teknologi India, Indian Institute of Technology dan Indian Institute of Science.

India menghabiskan sekitar tiga persen dari anggaran tahunan untuk pendidikan sekolah dan telah meningkatkan tingkat melek huruf untuk lebih dari 64 persen penduduknya 1200000000 namun studi menunjukkan banyak siswa yang hampir tidak dapat membaca atau menulis dan sebagian besar negara-menjalankan sekolah memiliki fasilitas memadai.
Ref : reuters

Netbook Harga Rp 1 Jutaan Ini Buatan Indonesia Lho


Tak harus menunggu proyek OLPC (One Laptop Per Child) yang digagas Profesor Negroponte dari Institut Teknologi Massachussets (MIT), AS, untuk mendapatkan laptop dengan harga sekitar 100 dollar AS. Perusahaan Indonesia pun kini sudah bisa menghadirkan laptop dengan harga semurah itu.

Untuk mendapatkan harga semurah itu juga tidak perlu memborong ribuan unit atau bahkan jutaan unit seperti disyaratkan program OLPC pada awalnya. Beli satu unit pun bisa dapat dengan harga sebesar itu. Enggak percaya?

PT Elevo Technologies Indonesia (ETI) adalah perusahaan pertama di Indonesia yang akan memelopori kehadiran laptop untuk konsumer seharga Rp 1 jutaan. Ada dua tipe netbook yang rencananya dirilis Agustus 2010 nanti, yakni Netbook Elevo R7 (layar 7 inci) dibanderol dengan harga Rp 998.000 dan Elevo R10 (layar 10 inci) dilego dengan harga Rp 1.398.000.

Elevo R7 menggunakan layar 7 inci (800 x 480), Prosesor ARM9 533Mhz, Wifi 802.11b/g, OS Original Windows CE 6.0 atau Android, Memory 128 MB, 2GB Nand Flash, 2-in-1 SD Card, 2 USB Port, Keyboard, Touch Pad, USB to VGA (Optional), USB to Ethernet (Optional).

Sedangkan R10 menggunakan layar 10 inci (1024 x 600), Prosesor ARM9 533Mhz, Wifi 802.11b/g, OS Original Windows CE 6.0 atau Android, Memory 128 MB, 2GB Nand Flash, 2-in-1 SD Card, 2 USB Port, Chiclet Keyboard, Touch Pad, Built-in Camera 1,3 Mpx, Built in Stereo Speaker, Earphone Jack in/out, Ethernet LAN RJ 45, USB to VGA (Optional).

ETI mengakui dengan harga semurah itu belum bisa memberikan kapasitas media penyimpan yang besar. Namun, pengguna netbook yang menginginkan kapasitas media penyimpan yang lebih besar dapat menggunakan SD card sebagai tambahan.

Meski baru keluar Agustus mendatang, ETI sudah menyediakan program pemesanan awal untuk mengantisipasi lonjakan peminat pada hari pertama penjualan sejak hari ini. Pemesanan dapat dilakukan di semua gerai 1stComputer di sejumlah mal atau hubungi 021-62317007 dan kunjungi www.elevo.co.id untuk informasi lebih lanjut. ( kompas.com )

India Luncurkan iPad Tandingan Seharga 315 ribu

Jika harga menjadi salah satu ukuran untuk memenangkan persaingan pasar, produk iPad tampaknya akan kesulitan menghadapi gadget sejenis buatan India. Pekan lalu, pemerintah India merilis prototipe komputer jinjing berteknologi layar sentuh seperti yang dimiliki iPad buatan Apple Inc.

Selain menandingi teknologi layar sentuh iPad, komputer tablet ini hanya akan dibanderol US$35 atau hanya sekitar Rp315 ribu, bandingkan dengan iPad yang saat diluncurkan harganya US$499 atau sekitar Rp4,49 juta.

Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia India Kapil Sibal saat memperkenalkan komputer tablet itu di India, Kamis (22/7), mengatakan komputer murah tersebut ditujukan untuk kalangan pelajar dan mahasiswa untuk bisa melakukan browsing, video konferensi, hingga pengolahan data hasil penelitian atau belajar.

Komputer layar sentuh yang belum diberi nama ini tidak memiliki hard disk, sebagai gantinya menggunakan kartu memori seperti ponsel. Selain menggunakan tenaga baterai, komputer ini juga bisa memanfaatkan tenaga surya untuk pengoperasiannya.

"Operating system komputer ini menggunakan Linux dan akan kita pasarkan mulai tahun depan," kata Sibal.

Proyek komputer murah ini memang merupakan bagian dari inisiatif pemerintah India yang juga bertujuan untuk memperluas broadband untuk semua 25.000 India perguruan tinggi dan 500 universitas. ( mediaindonesia.com )

24 July 2010

Sonja dan Shanti Sungkono: SI KEMBAR PENAKLUK BERLIN


Penampilan mereka memukau publik musisi klasik, dari Eropa hingga Amerika. Diganjar berbagai penghargaan internasional bergengsi.
Kepiawaian jari-jari mereka menari di atas tuts pianolah yang dikagumi penikmat musik klasik, baik di Jerman maupun di kota-kota besar lain di mancanegara.

Prestasi mereka pun patut dibanggakan. Mereka meraih Jerry Coppola Prize dalam lomba duet piano di Miami, Amerika Serikat, pada 1999. Dua tahun berturutturut, 2001 dan 2002, mereka menyabet Prize Winners Juergen Sellheim Foundation di Hannover, Jerman. Lalu pada 2002 menjadi juara ketiga Torneo Internazionale di Musica di Ita lia. Terakhir, mereka menggondol Prize Winners pada National Piano Duo Competition di Saarbrucken, Jerman, pada 2003.

Album pertama mereka, Works for Two Pianos, dirilis pada 2002. Dua tahun berselang, Sonja-Shanti menelurkan album kedua bertajuk 20th Century Piano Duets Collection. Kedua album berformat CD itu di bawah label NCA Jerman. Peredaran album kedua lebih luas dari yang pertama.

Selain di Jerman, album tersebut beredar di Prancis, Ita lia, Austria, Swedia, Jepang, dan Amerika. Kedua album itu juga mendapat apresiasi yang cukup antusias dari sejumlah media musik klasik di Eropa. Selain itu, kedua album tersebut masuk arsip Perpustakaan Musik Naxos〞produser musik klasik dunia yang menyimpan sekitar 36 ribu album.